nusakini.com - PT Petrokimia Gresik meluncurkan dua produk inovasi pertanian, yakni Petro Hibrid dan Petro Gladiator di Gresik, Jumat (29/7/2016) lalu. Dua produk ini merupakan hasil pengembangan riset perusahaan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

"Hampir setiap tahun kami merilis dan meluncurkan produk inovasi baru pertanian. Produk-produk ini siap digunakan untuk mendukung ketahanan nasional yang dicanangkan pemerintah," kata Ditektur Teknik Petrokimia Gresik Arif Fauzan dalam siaran pers. 

• Pertamina Patra Niaga Sulawesi Salurkan Bantuan untuk Korban Terdampak Bencana Banjir Lutra
• Pertamina Patra Niaga Sulawesi Beri Apresiasi Kinerja Agen BBM Industri dan Distributor Petrochemical Terbaik
• Selamatkan Sampiri, PT Pertamina Patra Niaga IT Bitung Bersama Mike berhasil Memperoleh Local Hero Inspiration Award 2024
• Pacu Kualitas Layanan Konsumen Aviasi, Pertamina Patra Niaga Sulawesi Gelar Kompetisi Keahlian dan Peningkatan Kompetensi Operator
• Pertamina Patra Niaga Sulawesi Sigap Salurkan Bantuan Untuk Korban Terdampak Bencana Longsor Toraja

Dia menyebutkan, kedua produk tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Petro Hibrid merupakan benih padi hibrida varietas HIPA 18 yang dikembangkan bersama Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi, Jawa Barat. Ia mengklaim, benih ini mampu meningkatkan hasil produktivitas padi 10 persen hingga 20 persen dibandingkan benih hibrida.  

Keunggulan benih Petro Hibrid, antara lain, mempunyai potensi panen 12,8 ton per hektare gabah kering panen atau jauh di atas rata-rata nasional yang hanya lima sampai enam ton per hektare. Selain itu, benih ini tahan terhadap penyakit hawar daun, bakteri, blast, serta tahan terhadap serangan hama wereng batang cokelat (WBC) biotipe1. "Produk ini merupakan jawaban dari rencana pemerintah yang menargetkan pertumbuhan produksi padi satu sampai 1,5 persen per tahun," ujarnya. 

Sementara, Petro Gladiator berbentuk dekomposer cair. Produk ini berfungsi mempercepat proses penghancuran bahan organik menjadi pupuk organik (kompos). Menurutnya, pengembangan produk ini mendukung program pertanian berbasis organik yang menggabungkan sistem pertanian dan peternakan. 

"Produk ini diharapkan mampu mempercepat kerja petani dalam mendaur ulang nutrisi dengan memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan sebagai pupuk," jelasnya. (p/mk)